Biografi J.J Thomson
Joseph John Thomson lahir di Creetham Hill,
pinggiran kota Manchester pada tanggal 18 Desember 1856. Dia
mendaftar di Owens College,
Manchester tahun 1870, dan tahun 1876 mendaftar di Trinity
College, Cambridge sebagai pelajar biasa. Dia menjadi
anggota Trinity College tahun 1880, ketika dia menjadi
penerima Penghargaan Wrangler dan Smith (ke-2). Dia tetap menjadi anggota
Trinity College seumur hidupnya. Dia menjadi penceramah tahun 1883, dan menjadi profesor
tahun 1918. Dia adalah professor fisika
eksperimental di laboratorium
Cavendish, Cambridge, dimana dia menggantikan John Strutt, 3rd Baron Rayleigh, dari
tahun 1884 sampai tahun 1918 dan menjadi profesor fisika terhormat di Cambridge
dan Royal
Institution, London.
Thomson
baru-baru itu tertarik pada struktur atom yang direfleksikan dalam bukunya, yang
berjudul Treatise on the
Motion of Vortex Rings yang
membuatnya memenangkan Adams Prize tahun 1884. Bukunya yang
berjudul Application of
Dynamics to Physics and Chemistry terbit
tahun 1886, dan pada tahun 1892 dia menerbitkan buku berjudul Notes on Recent Researches in
Electricity and Magnetism. Pekerjaan belakangan ini membungkus hasil-hasil
yang didapat berikutnya sampai pada kemunculan risalat James Clerk Maxwell yang terkenal dan sering disebut
sebagai jilid ketiga Maxwell. Thomson bekerja sama dengan Professor J.H. Poynting untuk menulis buku fisika dalam empat
jilid, berjudul Properties of
Matter dan tahun 1895, dia menghasilkan
buku Elements of the
Mathematical Theory of Electricity and Magnetism, edisi kelima yang terbit
pada tahun 1921.
Tahun 1896, Thomson mengunjungi Amerika Serikat untuk memberikan kursus dari empat
ceramah, yang meringkaskan penelitian-penelitian barunya di Universitas Princeton. Ceramahnya ini
berikutnya diterbitkan dengan judul Discharge
of Electricity through Gases (1897). Sekembalinya dari Amerika Serikat,
dia memperoleh pekerjaan paling brilian dalam hidupnya, yaitu mempelajari
memuncaknya sinar katode pada penemuan elektron, yang dibicarakan
selama kursus pada ceramah malamnya sampai Royal Instution pada hari Jumat, 30 April 1897. Bukunya Conduction of Electricity through
Gases terbit tahun 1903, diceritakan oleh Lord Rayleigh sebagai sebuah tinjauan atas
"hari-hari hebatnya di Laboratorium Cavendish". Edisi berikutnya,
ditulis dengan kolaborasi dengan anaknya, George, dalam dua jilid (1928 dan 1933).
Thomson
kembali ke Amerika tahun 1904, untuk menyampaikan
enam ceramahnya tentang kelistrikan dan zat di Universitas Yale.
Ceramah itu memuat beberapa pernyataan penting tentang struktur atom. Dia
menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom-atom dan molekul-molekul
yang berbeda, dengan menggunakan sinar positif, sebuah ide yang dikembangkan
oleh Francis Aston,
Dempster dan lainnya, yang menuju pada banyak penemuan isotop. Dan lagi, untuk
itu hanya disebutkan dan dia menulis buku-buku, seperti The Structure of Light (1907), The Corpuscular Theory of Matter (1907), Rays of Positive Electricity (1913), The Electron in Chemistry (1923) dan otobiografinya,
dan bukuRecollections and Reflections (1936), di antara banyak
terbitan lainnya. Thomson, seorang penerima perintah atas jasa, dilantik tahun 1908.
Dia
dipilih menjadi anggota Royal Society tahun 1884 dan menjadi presiden selama 1916-1920; dia memperoleh
medali Royal and Hughes pada tahun 1894 dan 1902, dan memperoleh Medali Copley tahun 1914. Dia dianugerahi Medali Hodgkins (Smithsonian Institute, Washington)
tahun 1902; Medali Franklin dan Medali Scott (Philadelphia),
1923;Medali Mascart (Paris), 1927; Medali Dalton (Manchester), 1931; dan Medali Faraday (Institute of Civil Engineers)
pada tahun 1938. Dia adalah Presiden British Association tahun1909 (dan dari bagian A tahun 1896 dan
1931) dan dia memegang gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Oxford, Dublin, London, Victoria, Columbia, Cambridge, Durham,Birmingham, Göttingen, Leeds, Oslo, Sorbonne, Edinburgh, Reading, Princeton, Glasgow, Johns Hopkins, Aberdeen, Kraków, dan Philadelphia.
Pada
tahun 1890, dia menikahi Rose Elisabeth, putir Sir George E. Paget, K.C.B. Mereka
dianugerahi seorang putera, sekarang Sir George Paget Thomson, profesor emeritusuntuk fisika di Universitas London, yang juga dianugerahi Nobel Fisika tahun 1937, dan seorang puteri.
J. J.
Thomson meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 1940.
Perkembangan
Teori Atom
Seorang filsuf Yunani yang
bernama Democritus berpendapat bahwa jika suatu benda
dibelah terus menerus, maka pada saat tertentu akan didapat akan didapat bagian
yang tidak dapat dibelah lagi. Bagian seperti ini oleh Democritus disebut atom.
Istilah atom berasal dari bahasa yunani “a” yang
artinya tidak, sedangkan “tomos” yang
artinya dibagi. Jadi, atom artinya tidak dapat dibagi lagi. Pengertian ini
kemudian disempurnakan menjadi, atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur
yang tidak dapat dibelah lagi namun namun masih memiliki sifat kimia dan sifat
fisika benda asalnya.
Atom
dilambangkan dengan ZXA, dimana A = nomor massa (menunjukkan
massa atom, merupakan jumlah proton dan neutron), Z = nomor atom (menunjukkan
jumlah elektron atau proton). Proton bermuatan positif, neutron tidak bermuatan
(netral), dan elektron bermuatan negatif. Massa proton = massa neutron = 1.800
kali massa elektron. Atom-atom yang memiliki nomor atom sama dan nomor massa
berbeda disebut isotop, atom-atom yang memiliki nomor massa sama dan nomor atom
berbeda dinamakan isobar, atom-atom yang memiliiki jumlah neutron yang sama
dinamakan isoton.
Macam-macam
Model Atom
Dalton mengatakan bahwa
atom atom seperti bola pejal atau bola tolak peluru JJ.Thomson mengatakan bahwa
atomm seperti roti kismis E.Rutherford mengemukakan atom seperti tata surya
1. Model Atom John Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang
guru di Inggris, melakukan perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton
menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah
bahwa atom berbentuk pejal. [2].
Dalam renungannya Dalton mengemukakan postulatnya tentang atom:
1.
Setiap unsur terdiri
dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan dengan atom
2.
Atom dari unsur yang
sama memiliiki sifat yang sama
3.
Atom dari unsur berbeda
memiliki sifat yang berbeda pula
4.
Atom dari suatu unsur
tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia, atom tidak
dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat dihancurkan
5.
Atom-atom dapat
bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul
6.
Dalam senyawa,
perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap
Teori atom Dalton mulai membangkitkan minat terhadap penelitian
mengenai model atom. Namun, teori atom Dalton memiliki kekurangan, yaitu tidak
dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana
mungkin bola pejal dapat menghantarkan arus listrik padahal listrik adalah
elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik. [3]
2. Model Atom J.J. Thomson
Kelemahan
dari Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson, eksperimen yang dilakukannya tabung
sinar kotoda. Hasil eksperimennya menyatakan ada partikel bermuatan negatif
dalam atom yang disebut elektron. Suatu bola pejal yang permukaannya
dikelilingi elektron dan partikel lain yang bermuatan positif sehingga atom
bersifat netral. Gambar atom model Thomson :
Kelemahan
model Thomson ini tidak dapat
menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
3. Model Atom Rutherford
Model atom Rutherford
Rutherford melakukan penelitian tentang hamburan sinar α
pada lempeng emas. Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model
atom Rutherford.
a. Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong.
b. Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat
massa atom.
c. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yang
sangat tinggi.
d. Sebagian besar partikel α lewat tanpa mengalami
pembelokkan/hambatan. Sebagian kecil dibelokkan, dan sedikit sekali yang
dipantulkan.
Kelemahan Model Atom Rutherford
a. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak
mengelilingi inti memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan akhirnya
menempel pada inti.
b. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak
elektron dan cara rotasinya terhadap inti atom.
c. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi
atom menjadi tidak stabil.
d. Tidak dapat
menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
4. Model Atom Niels Bohr
Model Atom Niels Bohr
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. [4] Model atom Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom Rutherford.
Kelemahan teori atom Rutherford diperbaiki oleh Neils Bohr dengan postulat bohr :
a. Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan
energi tertentu.
b. Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron
akan menyerap energi jika berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan
membebaskan energi jika berpindah ke orbit yang lebih dalam
Kelebihan model atom Bohr
atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya
elektron.
Kelemahan model atom Bohr
a. tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
b. Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia
dengan baik, pengaruh medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang
berelektron lebih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar