Guglielmo Marconi
Sejarah Radio
Sejarah radio adalah
sejarah teknologi yang
menghasilka peralatan radio yang
menggunakan gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan
melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi
amplitudo (AM), maupun modulasi
frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi
ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian
mengubah cara transmisi sinyal radio
Sejarah Penggunaan Radio
Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim,
yang menggunakan radio untuk mengirimkan pesan
telegraf menggunakan
kode morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal
termasuk Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901.
Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912,
termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dengan kapal terdekat
dan komunikasi ke stasiun darat. Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan
komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radiountuk
pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Program
14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melaluiradio ketika perang.
Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an,
dengan populernya pesawat radio,
terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran
titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio,
menjadi populer pada 1920-an
dan 1930-an
Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk
mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar.
Sekarang, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan
tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio
komersial termasuk drama, komedi,
beragam show,
dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita danmusik saja.
Radio AM
Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip
memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombangg ini
sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.
Pada tahun 1896 ilmuwan
Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Pada saat itu sinyal ini hanya bisa dikirim pada
jarak dekat. Namun, hal inilah yang memulai perkembangan teknologi radio. Pada
tahun 1897 Marconi kembali mempublikasikan penemuan bahwa sinyal nirkabel dapat ditransmisikan pada jarak yang lebih jauh (12 mil).
Selanjutnya, pada 1899 Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara
Perancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakanosilator Tesla.
John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Dua
tahun kemudian Dr. Lee deForest menemukan tabung elektron yang terdiri dari tiga elemen (triode audion). Penemuan ini memungkinkan
gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi nirkabel. Tetapi
sinyal yang ditangkap masih sangat lemah. Barulah pada tahun 1912 [[Edwin
Howard Armstrong menemukan penguat gelombang radio disebut juga radio amplifier. Alat ini bekerja
dengan cara menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan sinyal balik dari tabung. Dengan
begitu kekuatan sinyal akan meningkat sebanyak 20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga
jauh lebih kuat sehingga bisa didengar langsung tanpa menggunakan earphone. Penemuan ini kemudian
menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien
dibandingkan alat terdahulu. Meskipun demikian hak paten atas amplifier jatuh
ke tangan Dr. Lee deforest. Sampai saat ini radio amplifier masih menjadi teknologi
inti pada pesawat radio.
Awalnya penggunanaan radio AM hanya untuk keperluan telegram nirkabel. Orang pertama yang melakukan
siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia
melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada
jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak
terlalu banyak digunakan untuk siaran radio
komersial karena
kualitas suara yang buruk.
Radio FM
Radio FM (modulasi
frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu
dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang
audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.
Ketika radio AM umum
digunakan, Armstrong menemukan bahwa masalah lain radio terletak pada jenis
sinyal yang ditransmisikan. Pada saat itu gelombang audio ditransmisikan
bersama gelombang radio dengan menggunakan modulasi amplitudo (AM). Modulasi
ini sangat rentan akan gangguan cuaca. Pada akhir 1920-an Armstrong mulai
mencoba menggunakan modulasi dimana amplitudo gelombang penghantar
(radio) dibuat konstan. Pada tahun 1933 ia akhirnya menemukan sistem modulasi
frekuensi (FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu
oleh cuaca buruk.
Sayangnya teknologi ini tidak
serta merta digunakan secara massal. Depresi ekonomi pada tahun 1930-an
menyebabkan industri radio enggan mengadopsi sistem baru ini karena
mengharuskan penggantian transmiter dan receiver yang memakan banyak biaya. Baru pada tahun 1940 Armstrong bisa
mendirikan stasiun radio FM pertama dengan biayanya sendiri. Dua tahun kemudian Federal Communication
Comission (FCC)
mengalokasikan beberapa frekuensi untuk stasiun radio FM yang dibangun
Armstrong. Perlu waktu lama bagi modulasi frekuensi untuk menjadi sistem yang
digunakan secara luas. Selain itu hak paten juga tidak
kunjung didapatkan oleh Armstrong.
Frustasi akan segala kesulitan dalam memperjuangkan
sistem FM, Armstrong mengakhiri hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri.
Beruntung istrinya kemudian berhasil memperjuangkan hak-hak Armstrong atas
penemuannya. Barulah
pada akhir 1960-an FM menjadi sistem yang benar-benar mapan. Hampir 2000
stasiun radio FM tersebar di Amerika, FM menjadi penyokong gelombang
mikro (microwave),
pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang
komunikasi.
Radio internet
Artikel utama
untuk bagian ini adalah: Radio Internet
Penemuan internet mulai
mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional. Radio
internet (dikenal juga sebagai web radio,
radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara mentransmisikan
gelombang suara lewat internet. Prinsip kerjanya hampir sama dengan radio
konvensional yang gelombang pendek (short
wave), yaitu dengan menggunakan medium streaming berupa gelombang yang
kontinyu. Sistem kerja ini memungkinkan siaran radio terdengar ke seluruh dunia
asalkan pendengar memiliki perangkat internet. Itulah sebabnya banyak kaum
ekspatriat yang menggunakan radio internet untuk mengobanti rasa kangen pada
negara asalnya. Di Indonesia, umumnya radio internet dikolaborasikan dengan
sistem radio analog oleh stasiun radio
teresterial untuk
memperluas jangkauan siarannya.
Radio satelit
Artikel utama
untuk bagian ini adalah: Radio satelit
Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Berbeda dengan sinyal analog yang
menggunakan gelombang kontinyu, gelombang suara ditransmisikan melalui sinyal
digital yang terdiri atas kode-kode biner 0 dan 1. Sinyal ini ditransmisikan ke
daerah jangkauan yang jauh lebih luas karena menggunakan satelit. Hanya saja siaran radio hanya dapat diterima oleh perangkat khusus
yang bisa menerjemahkan sinyal terenkripsi. Siaran radio satelit juga hanya
bisa diterima di tempat terbuka dimana antena pada pesawat radio memiliki garis pandang dengan satelit pemancar. Radio
satelit hanya bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar seperti
terowongan atau gedung. Oleh karena itu perangkat radio satelit banyak
dipromosikan untuk radio mobil. Untuk mendapat transmisi siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika agar kualitas layanan prima.
Perangkat yang mahal (karena
menggunakan satelit) membuat sistem ini komersil. Pendengar harus berlangganan
untuk dapat mendengarkan siaran radio. Meskipun begitu kualitas suara yang
dihasilkan sangat jernih, tidak lagi terdapat noise seperti siaran radio konvensional. Selain itu sebagian
besar isi siaran juga bebas iklan dan pendengar memiliki jauh lebih banyak
pilihan kanal siaran (lebih dari 120 kanal).
Perusahaan penyedia satelit
radio dunia adalah Worldspace yang melayani siaran radio satelit di Amerika, Eropa, Asia,
Australia, dan Afrika. Worldspace memiliki tiga satelit yang melayani wilayah
berbeda. Di Indonesia, samapai tahun 2002 Worldspace telah bekerja sama dengan RRI, Radio trijaya, Borneo Wave Channel (Masima Group),
goindo.com dan Kompas Cyber Media sebagai pengisi konten layanan radio satelit
dengan menggunakan satelit Asia Star. mbs fm suci manyar gresik
Radio berdefinisi tinggi (HD Radio)
Radio yang dikenal juga sebagai
radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem analog dan digital
sekaligus. Dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital dan analog berbagi
frekuensi yang sama. Efisiensi ini membuat banyak konten bisa disiarkan pada
posisi yang sama. Kualitas suara yang dihasilkan HD radio sama jernihnya dengan
radio satelit, tetapi layanan yang ditawarkan gratis. Namun untuk dapat
menerima siaran radio digital pendengar harus memiliki perangkat khusus yang
dapat menangkap sinyal digital.
Radio internet
Radio satelit
Radio berdefinisi tinggi (HD Radio)